• Asal dan arti slang salty yang sering dipakai gamer dan pengguna internet.
  • Maksud “mulut pelaut” dan Salty Spitoon di SpongeBob SquarePants.
  • Perkiraan kapan salty mulai digunakan di kalangan gamer Indonesia, terutama pemain gacha.

Arti Salty dan Garam dalam Video Game header

Salty, atau kalau sering dipakai gamer Tanah Air (terutama maniak gacha) biasanya berubah menjadi ‘digarami’ atau ‘menggarami’, ini merupakan istilah yang kesannya agak aneh. Kenapa asin bisa berarti iri atau kesal? Setahu saya (dari membaca/mendengar sekilas di internet) salty sendiri berasal dari gaya bicara slang kaum pelaut. Setelah kembali meneliti subjek ini sekilas, ternyata kamus bahasa Inggris Merriam-Webster sudah menerbitkan penjelasan yang cukup sederhana dan mendetail. Mari kita coba rangkum jadi lebih singkat lagi sambil menambahkan sedikit konteks.

Dari Mana Asal Pemakaian Istilah Salty?

Arti Salty dan Garam dalam Video Game
Gambar oleh asunnydisposish dan @kujikawaii

Berdasarkan informasi yang tertera di Merriam-Webster, kata sifat ‘salty’ sudah dipakai sejak 1440 dalam kamus Latin-Inggris Promptorium Parvulorum secara tidak mengejutkan sebagai terjemahan salsus, alias ‘rasa asin’ atau ‘diasinkan’. Kata yang berarti ‘mengandung garam’ ini kemudian diaplikasikan juga ke laut dan air asinnya. Dalam bahasa Inggris ‘salty sea‘ menjadi sebuah frasa umum di awal tahun 1800-an.

Lalu menjelang akhir 1800-an, ‘salty‘ menempel lagi ke hal-hal berbau air asin lainnya, yakni kehidupan dan budaya kelautan. Karena kaum pelaut Inggris dikenal sebagai orang-orang dengan mulut yang tidak memiliki saringan maka gaya bicara kasar/kotor diidentikkan dengan gaya bicara pelaut. Contohnya dari tajuk koran Atlanta Constitution edisi 20 April 1879 berikut:

RED HOT CIRCULAR OUT IN BRUNSWICK
Sea Captain Denounces a Physician in Printed Handbills.
SALTY LANGUAGE IS USED

Itu juga mengapa Mr. Krabs bilang SpongeBob dan Patrick memiliki mulut seperti pelaut ketika mereka mengucapkan kata-kata kasar secara asal-asalan di episode Sailor Mouth.

Pengguna forum Wordreference mplsray menemukan majalah Popular Science edisi Agustus 1919 menyebutkan meski istilah-istilah perangkat aviasi saat itu terdengar asing di telinga orang awam bagaikan “ucapan salty para pelaut” tapi nampaknya pemakaiannya mulai membumi sejak masuk kamus:

“With the multiplication of parts and gear there has grown up a language of the air as unfamiliar as the salty talk of the deep-sea sailor. Yet ‘fuselage,’ ‘cabane,’ ‘joy-stick,’ ‘ailerons,’ and words of their brotherhood have taken out citizenship papers with the dictionary makers. Soon we’ll all be saying them.”

Selanjutnya salty kembali berevolusi dari ‘sekadar’ bicara kasar menjadi ‘amarah yang meledak-ledak’ atau ‘gampang marah’ lewat istilah ‘jumping salty‘. Kini kata ‘jump‘-nya hilang tapi ‘salty‘ tetap merujuk ke orang yang mudah marah. Ada juga sekelompok orang yang mengklaim pemakaian istilah salty bagi orang marah merujuk pada rasa asin air mata yang mereka keluarkan karena menahan amarah tersebut, tapi pemakaian yang satu ini jauh lebih jarang dan asal-muasalnya tidak jelas. Saya asumsikan merupakan salah kaprah seperti kasus META dan meta.

Di Amerika Serikat sendiri pemakaiannya pun lebih umum dibanding di Indonesia; tidak harus dalam lingkup komunitas gaming tapi digunakan juga dalam keadaan sehari-hari. Dari pengamatan pribadi salah satu komunitas gamer yang kerap menggunakannya adalah komunitas gim Fighting (atau FGC, Fighting Game Community) lantaran suasana pertandingan yang lebih kasual dari judul kompetitif lain dan didominasi warga Afrika Amerika yang sering memakai slang. Bahkan gaya santai ini juga dipakai oleh komentator-komentator pertandingan dalam turnamen-turnamen resmi.

Lalu Sejak Kapan Salty atau Garam Dipakai Gamer Indonesia?

Popularitas pencarian salty

Google Trends mengklaim sejak 2011 sudah ada lonjakan pemakaian kata salty dalam kategori Video Games di kalangan pengguna internet Indonesia — bahkan dari 2006-2007 jika tidak difilter kategori apapun. Namun di sisi lain saya rasa luar biasa sulit mengira-ngira kapan istilah salty atau digarami/menggarami ini mulai jadi istilah lazim dalam logat gamer lokal. Mengingat kata salty sendiri merupakan bahasa Inggris yang terlalu umum: menjelaskan soal rasa asin. Belum lagi diperkeruh dengan tayangnya SpongeBob SquarePants yang menampilkan sebuah bar bernama Salty Spitoon sejak 2002 silam.

Sekilas info: spitoon sendiri artinya adalah ember tembaga untuk menampung ludah yang dimuntahkan pengunyah tembakau atau mencegah orang-orang meludah sembarangan di fasilitas umum. Salty sendiri, seperti yang sudah dibahas di atas, merujuk ke kehidupan pelaut. Dan di sini bisa memiliki arti ganda juga: Salty Spitoon adalah bar tempat nongkrong pelaut bagaikan spitoon yang dipenuhi (ludah dari) bermacam-macam orang atau spitoon-nya Salty Spitoon memang diisi dengan ludah-ludah yang asin. Hoek.

Kembali ke Google Trends, kita coba berasumsi sedikit dengan menambahkan kata kunci gacha ke lini masa trennya. Menurut data Mbah Google, di sepanjang tahun 2011 baik kata salty dan gacha mengalami lonjakan pemakaian yang bisa dibilang setara. Sementara untuk kategori Video Games baru ada lonjakan mirip di kisaran 2015-2016.

Popularitas pencarian salty

Saya kemudian mencoba cek ulang penemuan tersebut melalui pencarian Google manual. Pertama dengan mengatur rentang pencarian sepanjang tahun 2011. Di situ saya tidak menemukan hasil apa-apa. Bahkan sampai 2015 cuma ada yang menanyakan soal istilah dupe (duplikat) dalam gacha. Nah, memasuki rentang waktu 2016 baru hasil pencarian kata “salty” dan “gachabermunculan — terutama dari situs KAORI Nusantara, Jurnal Otaku, serta halaman Facebook GHOSTY Comics, tiga hal yang pasti familiar di telinga pemain gacha atau penggemar Jejepangan. Dari riset kecil-kecilan ini kita dapat kembali berasumsi bahwa gamer gacha Indonesia mulai (sering, setidaknya) mengadopsi istilah Inggris dan Amerika Serikat ini sejak tahun 2016.

Pribadi menurut saya pemakaian salty di Indonesia terbilang agak aneh. Karena berdasarkan pemakaian aslinya, salty hanya merujuk pada kata sifat si pelaku; si orang yang berkata kasar, kesal, uring-uringan, marah-marah. Tapi di Indonesia slang salty atau garam (mungkin kalau diterjemahkan mentah-mentah jadi “asin” terdengar aneh?) justru berubah menjadi kata kerja:

  • menggarami, memancing rasa iri/sebal dari orang lain lewat hasil tarikan gacha.
  • dan digarami: orang yang dipancing menjadi iri/sebal lewat hasil tarikan gacha.

Mungkin kalau tidak mau terdengar aneh hanya ‘asin’ saja, kembali ke akar kata bahasa Latinnya — diasini/diasinkan dan mengasini/mengasinkan — terdengar lebih baik? Yah, bagaimanapun juga, seperti itulah pemakaian kata serapan. Pasti akan ada perubahan dari arti aslinya seperti kalau kamu membaca istilah-istilah Jepang yang memakai katakana. Kadang asal kata dan hasil pemakaian lokalnya akan tidak terduga.

https://i2.wp.com/stoplayingame.com/wp-content/uploads/2021/08/arti-salty-garam-gacha-01.jpg?fit=500%2C500&ssl=1https://i2.wp.com/stoplayingame.com/wp-content/uploads/2021/08/arti-salty-garam-gacha-01.jpg?resize=150%2C150&ssl=1Unit076Editorialistilah gamingAsal dan arti slang salty yang sering dipakai gamer dan pengguna internet. Maksud 'mulut pelaut' dan Salty Spitoon di SpongeBob SquarePants. Perkiraan kapan salty mulai digunakan di kalangan gamer Indonesia, terutama pemain gacha. Salty, atau kalau sering dipakai gamer Tanah Air (terutama maniak gacha) biasanya berubah menjadi 'digarami' atau...and get a life!