Review Playstation Vita
Sebenarnya ini bukan percobaan pertama saya dalam me-review hardware. Saya sempet mau coba review ASUS A43SV-VX090D beberapa bulan lalu, tapi yaaaah… ada “kendala” dan akhirnya malah nggak jadi.
Anyway, berhubung saya sekarang ini lagi bekerja sebagai penulis freelance di blog gaming yang jauh lebih serius, ATOH, jadi saya menunggu hingga tulisan saya sudah di-publish disana baru yang disini saya publish. Ga enak aja kalau ngedahuluin pekerjaan, hehe. (Juga karena kemarin saya rasa dua artikel sudah cukup)
Dengan kurang dari Rp3.500.000,00 (ya, kurang!) saya berhasil mendapatkan Playstation Vita Value Pack! Saya sudah menikmati handheld ini selama satu bulan ini, dan apakah handheld terbaru keluaran Sony ini sepadan dengan harganya? Let’s find out.
Playstation Vita Value Pack ini sendiri berisi bundle Vita dan game lengkap dengan aksesoris-aksesoris mulai dari pouch, wrist strap, lap, kotak cartridge game. Nggak begitu penting, tapi pouch Vita ini cukup lucu juga karena dilengkapi strap yang bisa dikaitkan ke ujung bawah Vita sehingga kamu bisa memainkan Vita tanpa perlu memikirkan kehilangan tasnya. Dibelakangnya juga ada semacam penyangga yang bisa ditarik agar Vita bisa berdiri 45 derajat, posisi yang bagus untuk menonton video. Selain itu, semuanya cukup standar. (Sebenarnya bundle-nya hanya ada Ninja Gaiden dan Uncharted, tapi saya minta tukar hahahaha…)
Pertama-tama saya ingin membahas hal yang pertama saya (dan pastinya semua orang) sadari ketika menyalakan mesin ini. Sony telah meninggalkan sistem user interface XrossMedia — yang dipakai oleh PSP dan PS3 — dan alih-alih menggunakan UI baru yang diberi nama LiveArea.
UI baru ini memang terlihat sangat user-friendly, dengan ikon-ikon mungil yang tersusun secara rapi dalam beberapa layar dan tiap layar dapat diakses dengan menjentikkan jari ke atas ataupun ke bawah. Posisi ikon dan background untuk tiap layar juga dapat dimodifikasi sehingga terlihat lebih personal. Vita dapat melakukan multitasking, membuka beberapa aplikasi sekaligus, dan untuk mengakses kembali tiap aplikasi yang sedang dibuka bisa dengan mudah menggeser layar ke kanan.
Cukup sederhana, menarik, dan intuitif walaupun saya sendiri kurang menyukai penggunaan touchscreen 100% mengingat handheld ini juga memiliki d-pad yang tidak kalah bagus.
Pada bagian hardware saya rasa Sony telah belajar banyak dari PSP dan PSPGo. Ukuran Vita memang (sedikit) lebih besar dari PSP, tapi terasa jauh lebih padat dan kokoh. Bentuk “super-oval“-nya juga terasa lebih ergonomis dan nyaman untuk digenggam, tidak menghitung tambahan bantalan karet tipis yang ada di belakang. Entah apa yang dipikirkan Sony ketika menambahkannya, tapi saya rasa tidak ada salahnya. Penggunaan layar OLED 5 inci pastinya ikut termasuk dalam faktor besarnya ukuran Vita, tapi sekali lagi tidak masalah. Toh grafis permainan yang dipresentasikan melalui layar tersebut terlihat sangat jernih, cantik, dan Vita masih muat untuk dimasukkan ke dalam kantong celana saya.
Berbicara soal hardware tentunya kita akan berbicara soal dual analog. Walaupun terlihat agak ringkih, tapi sebenarnya (seperti bagian lain) kuat, responsif, dan bantalan karetnya juga mencegah jempol terlepas dengan mudah. D-pad-nya juga tidak kalah mantap dan feedback jauh lebih terasa dibanding d-pad SixAxis maupun PSP. Masalah untuk tombol input hanya untuk START, SELECT, dan HOME yang dibuat sama rata dengan layar Vita mengakibatkan tombol tenggelam tiap kali ditekan.
Perihal game-nya pun saya rasa tidak ada masalah, hingga kini sudah tersedia 30 launch title dan semuanya cukup bervariasi. Mulai dari game-game “hardcore” seperti Ninja Gaiden Sigma Plus, Ultimate Marvel vs Capcom 3, Unit 13, dan Uncharted: Golden Abyss hingga game yang lebih “kasual” seperti Plant vs Zombie. Penggemar game olahraga juga sudah bisa menikmati FIFA dan Hot Shot Golf, ada WipEout 2048 dan F1 buat yang suka kebut-kebutan. Tersedia pula game yang lebih kid-friendly semacam LEGO Harry Potter dan Ben 10: Galactic Racing. Semua game Vita akan tersedia dalam bentuk digital via Playstation Store dan sebagian besar tersedia dalam bentuk cartridge berhubung Vita telah meninggalkan penggunaan UMD. Harga juga tidak begitu menjadi masalah karena berbagai game-nya hanya berkisar $35-$40 atau sekitar Rp350.000,00.
Buat yang ingin memainkan game PSP, ada berita baik dan buruk. Berita baiknya: Ya, Vita memiliki emulator PSP sehingga bisa memainkan game PSP tanpa masalah. Berita buruknya: Kamu harus membeli lagi (sekalipun diberi potongan harga) game PSP tersebut melalui PS Store. Hingga saat ini Sony sudah menyediakan lebih dari 200 judul game PSP yang bisa di-download. Mengecewakan memang, tapi paling tidak ada upaya – sekecil apapun – dari Sony agar Vita dapat memainkan game PSP. Selain itu versi “re-master” ini juga akan dioptimalkan, mulai dari penambahan filter untuk memperhalus gambar hingga pemanfaatan analog kedua Vita.
Selain game, Sony juga telah mempersiapkan aplikasi yang sebagian besar terintegrasi ke Playstation Network untuk mempermudah gamer untuk saling bersosialisasi dan berkomunikasi dengan satu sama lain. Melalui aplikasi Friends, kamu bisa melihat teman-teman PSN yang sedang online; cross-game text dan voice chat sampai dengan 8 pemain lain melalui Party; mengakses PS Store; Music dan Video Player untuk mendengarkan lagu atau menonton video serta Photos untuk memotret ataupun merekam dan menyimpan gambar; aplikasi Map yang menggunakan sistem Google Maps; web browser; Content Manager untuk mentransfer data berupa gambar, lagu, video dari dan ke PC/Mac ataupun melakukan back-up data game Vita; serta Remote Play yang memungkinkanmu untuk mengendalikan PS3 (dan sebagian game) menggunakan Vita.
Semuanya terdengar menarik dan kebanyakan merupakan aplikasi yang cukup dasar, tapi sayang tiga aplikasi terakhir masih memiliki kelemahan. Browser-nya masih belum mendukung HTML5 dan Flash sehingga jika ingin mengunjungi Youtube (ataupun situs yang menggunakan Flash) menggunakan Vita, kita masih harus menunggu hingga title update selanjutnya. Content Manager-nya sangat tidak praktis. Melakukan seleksi file harus melalui Vita. Browsing file juga menjadi proses yang menyebalkan karena sangat memakan layar. Fitur Remote Play juga belum diterapkan semaksimal mungkin. Beberapa game sudah bisa melakukan cross-platform play ataupun saling bertukar konten antara Vita dengan PS3, tapi pendirian Sony terhadap fitur ini masih belum jelas. Hack firmware yang telah banyak beredar di Youtube jelas-jelas memperlihatkan kemampuan Vita untuk streaming game dari PS3. Sayang update firmware terbaru menutup fitur ini dan Sony masih tutup mulut.
Selain aplikasi-aplikasi standar dan sosial bagi gamer, Sony dan para pihak ketiga juga mempersiapkan aplikasi media sosial yang dapat di-download melalui PS Store. Hingga saat ini, kamu sudah bisa men-download aplikasi Netflix, Facebook, Twitter, Foursquare, dan Flickr sementara Skype masih akan menyusul.
Vita sendiri memiliki suatu aplikasi khusus bagi sesama pengguna Vita agar bisa berkomunikasi dengan mudah, yang diberi nama NEAR. Melalui koneksi Wi-Fi ataupun 3G, NEAR akan mendeteksi lokasi Vita-mu kemudian melacak area sekitar kita untuk menemukan pengguna Vita lain. Kita bisa melihat game favorit atau game yang sedang dimainkan orang tersebut, mengajak bertanding, dan mengirim friend invite.
Selain itu, Vita memiliki tutorial interaktif untuk uji kebolehan hardware. Pada dasarnya aplikasi ini dapat dimainkan selayaknya sebuah game. Terdapat 5 permainan dan tiap permainan akan memanfaatkan fitur yang berbeda-beda. Mulai dari menggunakan touchscreen untuk memencet tombol sesuai urutan angka, mengendalikan pemain skateboard menggunakan motionsensor, dan menggunakan kamera untuk membuat puzzle. Lumayan menarik, terutama untuk memperkenalkan Vita dan fungsi-fungsinya kepada orang yang masih awam seperti ibu, saudara perempuan, atau… pacar, mungkin?
Dengan spec yang cukup “buas” untuk ukuran handheld: prosesor quad-core ARM Cortex-A9 dengan 512 MB RAM dan 128 MB VRAM serta GPU quad-core PowerVR SGX543MP4+, hal ini berimplikasi menjadi pedang bermata dua bagi Vita.
Di satu sisi, game-game yang dimainkan Vita bisa berjalan mulus dengan grafis yang mantap. Pengalaman saya memainkan Ultimate Marvel vs Capcom 3 dalam sebulan ini tidak berbeda jauh dengan versi konsolnya, semua berjalan lancar. Ditambah dengan d-pad yang lebih responsif (juga bermain online gratis melalui PSN, hehehe…). Memang ada kekurangan sepele seperti tekstur karakter yang tidak begitu detil, penurunan framerate pada awal pertandingan, dan level background yang kurang dinamis tapi secara keseluruhan performa permainan masih sangat OK dan enjoyable. Begitu pula halnya dengan demo Rayman Origins berukuran 400MB yang saya coba download melalui PS Store. Minus mode multiplayer (dan fitur lain yang tidak tersedia untuk demo), semua masih berjalan sebagus “saudara” konsolnya. Bahkan khusus untuk versi Vita, kita bisa men-zoom in dan zoom out permainan agar dapat semakin menikmati keindahan grafis 2D handmade persembahan Ubisoft tersebut. Kedua game masih sangat colorful, dan saya rasa bukanlah port dari konsol yang mengecewakan.
Tapi di sisi lain, spesifikasi Vita “memakan korban” di bagian baterai. Berdasarkan pengalaman pribadi (dan percobaan user Youtube), jika digunakan untuk bermain Vita hanya mampu bertahan selama kurang dari empat jam. Itu saja sudah tanpa menyalakan Wi-Fi, brightness paling rendah, dan tanpa suara. Sementara berdasarkan pernyataan resmi dari Sony, Vita dapat digunakan untuk mendengarkan lagu atau menonton video selama lima hingga sembilan jam. Tapi saya rasa hal itu bisa dimaklumi mengingat ini adalah upaya Sony untuk “membungkus” konsol dalam satu pak kecil yang mudah dibawa kemana-mana. And I’m totally fine with that!
But one thing I’m not fine with, is… memory card baru yang mahal.
Khusus untuk Vita, Sony membuat jenis memory card baru. Ya, bukan miniSD, microSD, atau yang lainnya. Memory card jenis baru yang (saat ini) khusus dipakai untuk Playstation Vita semata tersebut tersedia dalam empat ukuran: 4GB, 8GB, 16GB, 32GB. Jika beli bundle maka akan diberi memory card 4GB secara cuma-cuma, tapi tetap saja hal ini bisa menjadi faktor minus bagi calon konsumen mengingat harganya yang cukup mahal, mulai dari $19 untuk 4GB hingga $99 untuk 32GB. Saya sempat tanya-tanya juga di toko langganan, dan ternyata memang tidak beda jauh harga luar maupun dalam negeri. Memory card 32GB diberi harga Rp800.000,00 dan 16GB Rp500.000,00. Apalagi mengingat game digital download sekarang mulai menjadi pilihan (dan harga game Vita digital lebih murah $10) saya rasa pengguna Vita akan sering mengeluarkan kocek yang tidak sedikit.
Pengalaman saya menggunakan Playstation Vita selama sebulan ini merupakan pengalaman yang cukup positif. Dari segi fisik handheld ini terlihat sangat modis, sangat nyaman untuk digunakan, dual analog jelas tambahan yang sangat disambut, dan masih cukup kecil agar tetap portable. Bagian dalamnya tentu tidak kalah bagus dengan performa yang mantap dan UI user-friendly yang bisa dengan mudah dinavigasikan oleh siapapun. Selain masalah sepele seperti total touchscreen control, content manager yang kurang praktis, dan ketahanan baterai yang kurang memuaskan, saya sama sekali tidak menyesal telah menjadi early adopter PSVita. Tapi apakah saya merekomendasikannya?
Untuk saat ini… tidak. Bukannya apa-apa, tapi seperti yang sempat saya jelaskan beberapa fitur masih kurang optimal, harga-harga (mesin dan memory card terutama) masih relatif mahal, dan belum ada game yang benar-benar must have. Kalau kamu sudah punya, kamu pasti suka. Tapi kalau belum punya, sebaiknya tunggu saja.
(dimuat juga di Blog ATOH)
https://stoplayingame.com/2012/04/08/review-playstation-vita/SonyUlasanhardware,SonySebenarnya ini bukan percobaan pertama saya dalam me-review hardware. Saya sempet mau coba review ASUS A43SV-VX090D beberapa bulan lalu, tapi yaaaah... ada 'kendala' dan akhirnya malah nggak jadi. Anyway, berhubung saya sekarang ini lagi bekerja sebagai penulis freelance di blog gaming yang jauh lebih serius, ATOH, jadi saya menunggu hingga...Unit076Sidharta F. Rasididimaskrenz@yahoo.co.idAdministratorBig boss dari situs gim nggak maju-maju ini. Sudah terpapar video game sejak masih orok, sekarang segala macam game dimainkannya... kecuali horor. Gim favorit: Space Invader Extreme 2, Road Trip Adventure, Pokemon SoulSilver, Warriors Orochi 2, iDOLM@STER SP, Monster Hunter: WorldStoPlayinGame
Wah, saya juga pengin nih gadget. Hargannya berapaan yah?
worthed gak sama speknya?
@hilmynur: Kalau berbicara soal spec sih, jelas PSVita dirancang buat memaksimalkan penggunaan handheld untuk bermain game. Jadi menurut saya memang (sangat) enak buat dipakai main. Daftar game yang sudah dikonfirmasikan bisa Anda lihat sendiri disini.
Harga mesin saya rasa masih 3jutaan lebih. Yang jadi masalah sih menurut saya memory card-nya… mahal!
kalo urusan grafisnya gimana?
saya pernah lihat psp itu juga grafisnya mengalahkan infinity bladenya IOS.
@hilmynur: Urusan grafis jangan ditanya, bagus banget! (mengingat ini handheld)
Gamenya juga udah banyak yang keluar jadi sudah bisa liat video-video gameplay di Youtube, seperti Uncharted: Golden Abyss atau WipEout 2048.
Buat game-game port macam Ultimate Marvel vs Capcom 3 atau Rayman Origins juga nggak kalah bagus sama versi konsol-nya.
thanks kalau begitu gan
@hilmynur: Oke, santai aja bos. Kalau ada yang pingin ditanya jangan sungkan-sungkan main kesini lagi 😀
beda versi yg 3G &wifi gmana gan kok mahalan yg versi 3G ya???
@heto: Bedanya kalau versi 3G dia bisa konek pakai Wi-Fi dan 3G, makanya lebih mahal.
Kalo versi Wi-Fi, ya Wi-Fi tok.
Berhubung disini kayaknya nggak bakal ada provider yang ngasih paket servis buat Vita, jadi mendingan yang versi Wi-Fi aja deh menurut saya (berhubung lebih murah :P)
misi agan master.
nubie oot mau tanya ne kalo boleh.
saya masih terlalu oot perihal penggunaan games2nya ini jadi saya mau tanya perihal game nya ini.
-sejauh apakah sudah ada yg ngebajak game2nya sehingga bisa didapatkan dgn harga yang wah.?
-bisa lebih dijelaskan tentang game yg softcopy dan catridge nya.?
@kampretkelen: Sejauh ini bajakannya belom ada, walaupun para pembajak sudah mulai bisa membobol Vita melalui emulator PSP built-in nya.
Untuk softcopy, nanti gamenya di-download (dan dibeli) melalui Playstation Store dan disimpan ke memory card.
Cartridge ya seperti game-game DS atau Gameboy aja, beli satu kalau mau ganti game dilepas-colok lagi.
gan tanya aoa psvita bisa untuk liat video streaming or youtube gt deh…..