Oke, kurang lebih artikel ini telat gara-gara saya nggak nonton livestream-nya E3. Dan saya nggak nonton livestream gara-gara kuliah. Jadi semua gara-gara kuliah! Lagipula beberapa anggota lain juga kurang insentif, jadi semua pihak salah.

Anyway, saya akhirnya berhasil mengejar ketinggalan dengan seharian mantengin konferensi pers Sony, Microsoft, Nintendo, EA, Ubisoft, dan trailer-trailer game lainnya. Dari E3 ini,saya ada beberapa pendapat mengenai baik konsol next-gen begitu pula dengan game-game-nya. Pendapat baik maupun buruk. Salah satunya adalah Xbox One tidak seburuk dugaan saya, still pretty bad but not that bad. Tapi itu untuk lain waktu (semoga besok), untuk saat ini saya hanya akan membicarakan mengenai lima game next-gen yang terlihat mantap. Check it out!

5. The Order: 1886 – Ready at Dawn. PS4

Werewolf hunting, fuck year!

Saya — dan sebagian besar orang, kecuali tim Ready at Dawn dan Sony Santa Monica — jelas tidak bisa berbicara banyak soal game ini, berhubung yang ditampilkan pada konferensi pers Sony kemarin hanyalah teaser CG sepanjang tiga menitan. Although it did showed an important glimpse to the game background!

Lingkungannya bernuansa seperti Inggris pada abad ke-19, namun pemikiran bahwa ini akan jadi game “sejarah” macam Assassin’s Creed dengan cepat dibantah dengan munculnya beberapa balon udara yang tidak konvensional dan berukuran besar. Di dalam kereta kuda pun, salah satu karakter game tersebut memegang sebuah senjata yang memiliki bentuk mirip dengan persenjataan modern. Hal tersebut menunjukkan bahwa game ini mengambil tema alternate timeline dengan unsur-unsur -punk.

The best part? Ketika kereta kuda tersebut diserang para makhluk yang bentuk badannya mirip werewolf. Kalau dugaan saya benar, maka The Order: 1886 ini merupakan salah satu cerita klasik dimana sekelompok orang dalam organisasi rahasia melawan makhluk-makhluk mistis.

4. Sunset Overdrive – Insomniac Games. Xbox One

Simply screams, “FUN” IMO

Seperti game sebelumnya, saya nggak bisa bilang banyak. Namun presentasinya cukup memukau. Colorful, gaya gambar kartun, aksi jumpalitan-parkour yang berjalan dengan cepat, efek visual yang menarik (dat BOOOM!). Let’s just hope Microsoft won’t pull something like Fuse/Overstrike fiasco…

Sunset Overdrive mengambil tema post-apocalyptic, namun dengan gaya yang riang dan menyenangkan. Suatu bencana besar telah mengakibatkan kota yang kita tinggali jadi dipenuhi mutan-mutan berbahaya. Namun sebagai seseorang yang memiliki kelincahan dan kemampuan untuk menempuh seluk-beluk kota dengan cepat, kehancuran kota bukanlah kiamat bagi kita, justru kota ini akan menjadi taman bermain bagi sekelompok orang yang selamat.

Selain penjelasan singkat plot tersebut dan mengatakan bahwa ini adalah “an always changing, open-world shooter,” Insomniac belum membeberkan informasi-informasi lain mengenai game yang kelihatannya menyegarkan ini.

3. Destiny – Bungie. PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Bungie kembali beraksi!

Franchise Halo memang dipegang oleh Microsoft, namun bukan berarti Bungie tidak punya senjatanya sendiri. Dan Destiny membuktikan bahwa Bungie masih mampu berdiri sendiri.

Berdasarkan dari apa yang saya lihat sejauh ini (dan dari informasi-informasi yang dikeluarkan oleh Bungie), Destiny bisa dibilang mirip dengan Borderlands. Keduanya memiliki sistem inti yang mirip: loot-based multiplayer shooter game. Anda bermain dengan sekelompok orang atau teman-teman Anda, masuk ke suatu area, lawan banyak musuh, dan dapatkan senjata-senjata atau perlengkapan baru. Hanya saja jangkauannya lebih luas dan lebih banyak fleksibilitas yang dimiliki pemain.

Game ini memiliki tiga class: Hunters, yang berperlengkapan ringan dengan drone; Warlocks, yang merupakan space wizard; dan Titans, yang merupakan tipikal karakter bersenjata berat. Selain class, dalam membuat karakter pun kita diberi tiga pilihan ras: Manusia, Awoken, and Exo.

Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, dalam hal gameplay jangkauannya lebih luas. Pada awalnya memang kita hanya bermain dengan kelompok kecil orang saja, namun pada saat-saat tertentu bisa terjadi suatu event khusus — Public Event —  dimana beberapa kelompok kecil tersebut bisa bertemu dan bersama-sama melawan musuh. Sebelum menjalankan misi kita juga bisa berinteraksi dengan pemain-pemain lain di hub world yang sudah disediakan.

2. Metal Gear Solid V: The Phantom – PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Woo…WHOOOOOOOOAAAAHHHHH

Jujur saja, saya bukanlah fans berat serial Metal Gear. Bahkan game Metal Gear pertama saya adalah Metal Gear Rising dan diikuti oleh Metal Gear Solid 2 HD. Walaupun begitu saya sudah selalu kagum akan banyaknya TECHNOLOGY fitur unik yang dimuat dalam tiap game, seperti saat Psycho Mantis membaca memory card dan menggetarkan kontroler atau bahkan sekedar musuh bereaksi terhadap suara langkah atau jejak kaki, fitur yang sampai sekarang masih dilupakan oleh banyak game stealth lainnya. Jadi saya juga menunggu fitur unik lain apa yang akan ditambahkan oleh Kojima.

Tapi utamanya, saya penasaran bagaimana mereka akan mengimplementasikan unsur stealth kedalam dunia open-world dan bagaimana mereka akan bersaing dengan game-game open-world, yang mana sebelumnya didominasi oleh Rockstar. FOX Engine sendiri terlihat sangat memukau pada trailer-trailer yang sudah ditunjukkan. Wajah para karakternya terlihat sangat ekspresif dan kedetilan tekstur dan efek lighting-nya pada objek-objek yang hampir menipu mata.

1. Titanfall– Respawn Entertainment. Xbox One, PC

Agak kurang demen sama desain mech-nya sih, tapi nggak masalah. Looks fun

The last but not least, Titanfall. Dari abu para mantan developer Call of Duty, Infinity Ward, bangkitlah game FPS lain yang tidak kalah menarik.

Titanfall berusaha untuk memadukan unsur gameplay yang dimiliki game-game single-player dan multiplayer, dan dari apa yang terlihat, kelihatannya mereka berhasil. Cutscene diawal permainan untuk memberitahu plot kepada pemain, NPC memerintahkan pemain untuk mencapai objective selama permainan dan memberitahu fitur-fitur game yang dapat kita lakukan. Semua itu adalah unsur game singleplayer, namun disaat yang bersamaan kita melihat unsur-unsur multiplayer seperti melawan pemain lain, scoreboard, objective berbasis poin.

Sulit menjelaskan cara mereka mengaburkan single-player dan multi-player tanpa melihatnya terlebih dahulu, tapi satu hal yang pasti: game ini punya potensi dan terlihat cukup menyenangkan. Also, MECH.

Notable mentions:

D4 (Xbox One), The Witcher 3: Wild Hunt (Xbox One, PC, PS4), Project Spark (Xbox One, PC), Kingdom Hearts 3 (Xbox One, PS4)

Also, where the fuck is my Rainbow Six Patriots, Ubisoft?!

https://i2.wp.com/stoplayingame.com/wp-content/uploads/2013/06/E3.jpg?fit=682%2C230&ssl=1https://i2.wp.com/stoplayingame.com/wp-content/uploads/2013/06/E3.jpg?resize=150%2C150&ssl=1Unit076EditorialMicrosoftPCSonyElectronic Entertainment Expo,Microsoft,SonyOke, kurang lebih artikel ini telat gara-gara saya nggak nonton livestream-nya E3. Dan saya nggak nonton livestream gara-gara kuliah. Jadi semua gara-gara kuliah! Lagipula beberapa anggota lain juga kurang insentif, jadi semua pihak salah. Anyway, saya akhirnya berhasil mengejar ketinggalan dengan seharian mantengin konferensi pers Sony, Microsoft, Nintendo, EA, Ubisoft,...and get a life!